Harta karun yang tersebar di  seluruh  Dunia banyak sekali dan mungkin hanya sedikit dari kita yang   mengetahuinya! Sebagian ada yang sudah ditemukan dan sebagian lagi masih   menjadi misteri. Beberapa minggu yang lalu surgaku membahas 5 harta  karun terpendam di dunia dan sekarang kita akan membahas lagi tentang  harta karun yang lainnya!
VOC Treasure, Indonesia
Ternyata ada juga harta karun di Jakarta lho. Misteri harta karun VOC ini kabarnya berada di Pulau Onrust yang konon jumlahnya sanggup membayar semua utang Indonesiaa. Wah, jumlah yang benar-benar luar biasa.
Letak  Pulau Onrust ini adalah  di teluk Jakarta. dan ternyata letaknya cukup  dekat dengan kita-kita  semua yakni hanya tiga jam dari Muara Karang  dengan menggunakan kapal  motor. Bagi yang tinggal di perumahan Muara  Karang boleh lah ikutan  berburu harta karun ini. 


Tempat yang ini jaman Belanda   merupakan tempat yang paling sibuk, tempat masuknya kapal setelah   menjajah dari kota-kota lain di Indonesia. Mitos harta karun VOC di   pulau Onrust itu berasal dari keanehan dalam sejarah yakni sebuah   institusi dagang sebesar dan sekuat VOC mendadak bangkrut secara   tiba-tiba. 
Banyak orang yang percaya bahwa VOC tidak bangkrut akan tetapi hartanya disembunyikan, maka muncul lah mitos harta ini.
Yamashita Treasure, FilipinaHarta karun Yamashita merupakan harta yang dijarah oleh pasukan Jepang saat Perang Dunia II, letaknya di sebuah Teluk di Philipina. Banyak orang percaya akan adanya harta di tempat ini, hanya karena situasi dan kondisi sekitarnya telah banyak yang tidak sama lagi, harta karun ini susah ditemukan lagi.

Treasure of Lima, Peru
Harta karun ini berawal dari perang   revolusi yang terjadi di Lim (ibukota Peru) pada tahun 1820. Oleh karena   keadaan perang yang tidak aman maka pemerintah kota Lima memutuskan   untuk memindahkan harta kekayaan kota nya ke negara Mexico supaya aman. 
Harta   benda tersebut terdiri dar batu-batu permata berharga, tempat-tempat   lilin dan dua buah patung Maria yang sedang menggendong Yesus yang   besarnya seukuran manusia.


Total harta tersebut bernilai sekitar   Rp 600 milyar, sebuah jumlah yang luar biasa besar dijaman tersebut.   Saking banyaknya, harta tersebut harus dimuat dalam 11 kapal dan di   komandani oleh Kapten William Thompson, yang menahkodai Kapal Mary   Dear. 
Namun Kapten William Thompson   ternyata adalah mantan perompak maka begitu kapal tersebut mulai   berlayar, kapten William mulai melancarkan aksinya dengan membunuh   orang-orang Peru yang menjaga harta tersebut dan melemparkan mayatnya ke   laut. 
Lalu harta tersebut dilarikan   dan dikubur di pulau Cocos. Kemudian komplotannya berpencar dan   bersembunyi dengan rencana akan keluar dari persembunyian ketika keadaan   dirasa aman.

Akan tetapi ternyata mereka tertangkap   dan semua anggota komplotan digantung. William Thompson dan seorang   kepercayaannya dipaksa untuk menunjukkan lokasi penyembunyian harta   tersebut tetapi melarikan diri dalam perjalanan ke pulau Cocos. 
Sampai sekarang harta karun tersebut   tidak pernah ditemukan. Sudah lebih dari 300 ekspedisi pencarian   diadakan, namun gagal. Oleh sebab itu, mulai timbul kecurigaan bahwa   harta tersebut tidak disembunyikan di Kepulauan Cocos, tetapi di sebuah   pulau tak dikenal di Amerika Tengah.

Harta karun ini berupa tabut   perjanjian di dalam Alkitab yang merupakan sebuah wadah yang terbuat   dari emas yang bertuliskan “10 Perintah Tuhan”. Selain itu konon katanya   tongkat Nabi Musa juga berada di dalam kotak itu. sampai sekarang  harta  karun tersebut adalah sebuah misteri.
Perampok   terkenal, si Jenggot Hitam alias Blackbeard, berhasil mengumpulkan   barang jarahan hanya dalam kurun waktu 2 tahun (1716-1718). Ketika   Spanyol sedang sibuk mencari emas dan perak di kawasan Mexico dan   Amerika Selatan, Blackbeard dan komplotannya merampok hasil-hasil   pencarian mereka.Blackbeard dikenal sebagai perompak   kejam yang pintar dan beroperasi di sekitar Hindia Barat dan pantai   Atlantis di Amerika Utara, dengan markas utamanya di kepulauan Bahama   dan Carolina Utara.
Dia  berhasil ditangkap di bulan  November 1718 oleh Letnan Inggris Robert  Maynard dan kemudian  digantung, namun jarahannya tidak diketemukan  hingga sekarang. Harta  karunnya diduga tersembunyi di Kepulauan Karibia,  teluk Chesapeake, dan  di gua-gua yang terdapat di Kepulauan Cayman.
Pada tahun 1922, Howard Carter   menemukan makan Tutankhamen di Lembah Para Raja (Valley of the Kings),   Mesir, dan dia sangat terpesona oleh kemegahan artefak-artefak yang   terdapat di makam raja muda tersebut.

Di sekitar makam tersebut terdapat   banyak sekali batu-batu permata serta artefak-artefak. Saking banyaknya,   sampai-sampai dia memerlukan waktu 10 tahun untuk membuat katalog atas   harta-harta tersebut. 
Akan tetapi harta-harta tersebut tidak   ditemukan saat penggalian makam-makam Fir’aun lainnya di akhir abad ke   19, makan-makam tersebut ditemukan dalam keadaan kosong tanpa   barang-barang berharga.
Sudah pasti bahwa harta tersebut   dirampok oleh para perampok makam, akan tetapi orang-orang percaya   bahwa tidak mungkin perampok tersebut menghabiskan semua harta-harta   tersebut. Lalu di manakah sebenarnya harta para Fir’aun tersebut   disembunyikan?
Beberapa  ahli menduga harta  tersebut diambil oleh para pendeta yang melakukan  pemakaman atas  dinasti Raja-Raja Mesir yang ke 20 dan ke 21 (thn 425-343  SM) di Lembah  Para Raja tapi tidak ada yang tahu pasti dan mereka yakin  bahwa suatu  ketika misteri hilangnya harta di makam para Fir’aun akan  terkuak  seiring dengan waktu yang berjalan.
Montezuma’s Treasure, Meksiko
Pada tanggal 1 Juli 1520 terjadilah pembantaian terhadap suku Aztec di Mexico yang dilancarkan oleh orang-orang Spanyol yang dipimpin oleh Hernando Cort’s. Dia berhasil membunuh Kaisar Montezuma akan tetapi Hernando Cort’s dan pasukannya dikepung oleh para ksatria Aztec yang marah, di ibukota Tenochtitln.
Setelah  pertempuran sengit  selama beberapa hari, Cort’s memerintahkan  pasukannya untuk  mengumpulkan harta Montezuma yang paling berharga dan  membawanya kabur.

Namun belum begitu jauh mereka   melarikan diri, mereka berhasil dikejar dan dibantai oleh pasukan Aztec   di danau Tezcuco. Sisa pasukan yang tersisa segera membuang harta   rampasan mereka kemudian langsung kabur. 
Setahun kemudian  Cort’s datang  lagi dengan pasukannya yang lebih banyak untuk mengambil  kembali harta  yang dulu gagal dirampas. Akan tetapi mereka tidak pernah  menemukan  harta tersebut lagi. 
Sampai  sekarang para pencari  harta karun masih sibuk mencari peninggalan suku  Aztec tersebut di  sekitar kota Tenochtitln yang sekarang telah berganti  nama menjadi  Mexico City. 
King Solomon’s Treasure, Jerusalem
Artefak-artefak suci dijarah oleh bangsa Romawi dari Kuil Yerusalem dan diduga disembunyikan di kubah-kubah di Vatican, Italia. Artefak ini dianggap sebagai harta karun terbesar Alkitab seperti sangkakala perak yang akan menandakan Kedatangan Messiah, terompet, lilin emas dan lain-lain.

Setelah satu dekade, arkeolog Dr   Kensley untuk pertama kalinya merekontruksikan rute harta karun dan   menurutnya harta itu telah meninggalkan Roma pada abad ke-5 menuju   Kartago, Konstantinopel, dan Aljazair sebelum tujuan akhirnya di padang   gurun Yudea. 
The Amber Room, Rusia
Tersusun dalam 3 tingkat, ruangan tersebut bertahtakan permata-permata yang tak ternilai harganya. Di dalamnya tersimpan berbagai koleksi benda seni buatan Prusia dan Rusia yang paling berharga. Ruangan ini dibuat oleh Raja Friedrich I dari Prusia untuk diberikan kepada. Caezar Rusia, Peter yang Agung pada tahun 1716.
Ruangan  Amber terletak di  Istana Katherine, dekat St. Petersburg diperkirakan  bernilai US2 juta  (sekitar lebih dari Rp 1,5 triliun). Saat Hitler  dengan Nazi-nya  menyerang Rusia, penjaga Ruangan Amber was-was, khawatir  dan mencoba  memindahkannya tetapi dindingnya mulai remuk sehingga  mereka hanya  menyamarkannya dengan wallpaper. Akan tetapi usaha tersebut  gagal. 

Harta karun ini berupa sebuah ruangan   berukuran 11 kaki persegi, terdiri dari panel-panel dinding berukuran   besar yang bertahtakan beberapa ton batu Amber yang luar biasa.   Cermin-cermin besar yang di sisinya terbuat dari dedaunan yang terbuat   dari emas, serta empat buah mozaic Florentine yang luar biasa indahnya.
Saat Nazi  meluluhlantahkan  Leningrad (saat ini bernama St. Petersburg) pada bulan  Oktober 1941,  mereka merebutnya dan memindahkannya ke Istana Knigsberg  selama masa  perang. 
Ketika  Knigsberg menyerah bulan  April 1945, ruangan Amber menghilang, dan  sampai sekarang tak pernah  diketemukan kembali. Apakah sudah hancur oleh  bom Soviet sendiri atau  tersembunyi di salah satu bunker yang terletak  di luar kota? Tak ada  yang tahu pasti mengenai nasib ruangan tersebut.  Saat ini telah  diciptakan replika dari Ruangan Amber, yang dibuat dgn  sangat teliti,  di Istana Catherine.
[dari berbagai sumber]
[dari berbagai sumber]













0 komentar:
Posting Komentar